w

Tips Langkah-Langkah Menanam Padi Yang Baik dan Benar

Anda ingin budidaya tanaman padi ? coba pelajari cara menanam padi yang akan kita bahas kali ini. Banyak tahap-tahap yang perlu anda pelajari tentang membudidayakan tanaman padi.  Cara menanam padi ini terbagi ke dalam beberapa tahapam, yang dimulai dari memilih benih sampai kepemeliharaan yang berlanjut ke tahap pemanenan.
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh para petani sebelum memulain penanaman padi, hal yang paling penting adalah pemilihan jenis pada dan pembenihan.

Nah, Berikut ini adalah tahap-tahap menanam padi dengan baik dan benar:
  • Pemilihan Benih atau Bibit
Pemilihan benih atau bibit adalah hal yang utama dalam membudidayakan tanaman padi. Pilihlah benih yang sesuai dengan areal lahan yang akan ditanami tanaman padi, dan jangan lupa juga untuk memperhatikan air dan sumber air yang terdapat pada lahan yang akan ditanami.
  • Persiapan Lahan
Dalam hal menanam padi, ada beberapa kriteria lahan yang harus dipilih, diantaranya yaitu lahan yang subur dan yang banyak mengandung hums, dekat dengan sumber air, tanahnya terbuka dan tidak tertutup oleh bangunan atau pohon-pohon yang besar.
  • Pembenihan dan Penaburan Benih
Pisahkan benih padi yang bernas dengan yang kosong dengan cara merendam benih padi tersebut selama satu malam, sedangkan dalam penaburan benih padi, pilihlah tanah yang gembur yang sudah dicampuri oleh pupuk kandang.
Lakukan penaburan benih ini secara merata lalu tutup denga tanah berpasir, setelah itu tutup kembali tanah berpasir tersebut dengan dedauanan seperti daun padi yang sudah mongering atau menggunakan daun pisang. Penyiraman benih cukup dilakukan pada pagi hari dan sore saja.
  • Penggarapan Lahan
Dalam hal penggarapan lahan, seharusnya mencapurkan jerami busuk dengan pupuk kandang dan dibiarkan teraduk dengan menggunakan tratror. Hal ini dilakukan bermaksudkan untuk membuat tanahnya semakin subur dan tidak mudah cepat kering.
  • Penanaman
Jika usia benih sudah mencukupi, sekarang anda bisa segera menanami lahan tersebut dengan benih padi yang sebelumnya telah disemai. Lakukan penanaman padi dengan jarak tanam antar padi diusahakan jangan terlalu dekat atau terlalu rapat agar pertumbuhan padi bisa maksimal.
Nah itulah beberapa tahap yang mungkin bisa dipraktekan dalam hal membudidayakan tanaman padi, semoga bermanfaat.  

10 Rahasia Memperbanyak Anakan Padi

Salam Pertanian!! Banyak anak banyak rejeki, falsafah ini sangat pas jika diterapkan dalam ilmu budidaya tanaman padi. Semakin banyak anakan produktif tanaman padi diharapkan akan semakin banyak malai yang terbentuk dan akhirnya diharapkan semakin banyak peningkatan produksi yang kita peroleh. Oleh karena banyaknya anakan produktif merupakan salah satu kunci peningkatan produktivitas tanaman padi selain banyaknya bulir isi pada tiap malai.

Banyak sekali teori dan pengalaman dalam ilmu pertanian berbeda daerah berbeda bdaya beda orang beda cara, demikian pula banyak sekali tips, teori dan metode untuk memperbanyak anakan tanaman padi. Kali ini Kami akan membagikan sedikit pengalaman kepada pembaca semua bagaimana caranya untuk memperbanyak anakan produktif tanaman padi. Informasi ini kami peroleh dari berbagai sumber dan pengalaman dilapangan.

  1. Tanamlah bibit padi muda. Menurut informasi yang kami peroleh semakin muda umur bibit padi akan semakin potensi memproduksi anakan yang lebih banyak. Umur terbaik untuk tanam padi adalah antara 10 – 18 hss (hari setelah sebar).
  2. Aplikasi pupuk Phospat seperti SP36 seawal mungkin (kalau perlu sehari atau 2 hari sebelum tanam). Pupuk SP36  membutuhkan waktu yang agak lama untuk bisa terserap oleh akar tanaman, oleh karena itu pemberian SP36 harus seawal mungkin. Salah satu fungsi unsur P yang terkandung dalam SP36 adalah merangsang pembentukan akar, oleh karena itu  kami menganjurkan pemberian unsur P saat vase pembentukan anakan supaya anakan yang terbentuk bisa diimbangi dengan akar yang sehat, kuat dan panjang.
  3. Aplikasi pupuk Nitrogen seperti urea seawal mungkin. Maksimal 5 hari setelah tanam harus sudah diberikan. Unsur Nitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam membantu pembentukan anakan, oleh karena itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini.
  4. Jangan tanam bibit padi terlalu dalam. Cukup 1-2 cm saja sudah cukup. Ini juga merupakan poin penting untuk meningkatkan jumlah anakan produktif tanaman padi. Tanam bibit padi yang terlalu dalam akan menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya. Cuma didaerah kami yang menjadi kendala adalah tukang tanamnya yang sulit melaksanakan, yach….. karena terbiasa tanam dalam. Pernah saya menanyakan pada tukang tandur (tukang tanam) kenapa kalau tanam harus dalam, mereka menjawab katanya kalau nggak dalam nggak enak pak!!
  5. Pengairan yang tidak selalu tergenang. Jaga pemberian air pada tanaman padi secara periodik diairi lalu dibiarkan sampai kering (tanahnya pecah rambut) lalu diairi lagi demikian seterusnya.
  6. Penggunaan varietas unggul seperti benih padi unggul B3. Setiap varietaspasti akan mempunyai kemampuan sendiri-sendiri dalam membentuk anakan yang produktif.
  7. Jarak tanam jangan terlalu rapat, apalagi jika tanahnya subur. Walaupun anakan terbentuk banyak akan tetapi jika jaraknya terlalu rapat biasanya anakan tersebut menjadi kurang produktif. Kalau bisa gunakan sistem tanam jajar legowo seperti yang telah kami tulis beberapa waktu yang lalu. Tetapi jika jarak tanamnya menggunakan 40 cm gak perlu pake sistem legowo lagi.
  8. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (hormon tanaman) terutama yang mengandung sitokinin dan giberelin. Menurut kami poin nomor 8 ini hanyalah opsional, jadi merupakan faktor pendukung saja yang boleh dlakukan dan boleh tidak. Jika mau diberikan sebaiknya bersamaan saat pemupukan oleh karena itu berikan ZPT yang bentuknya padat seperti ZPT Organik. Boleh juga disemprotkan saat umur 15 hst.
  9. Pemberian pupuk organik padat sebagai penyubur dan pembenah tanah. Ini berhubungan erat dengan kondosi kesuburan tanah anda dan proses penyerapan unsur hara yang akan diberikan pada tanaman. Oleh karena itu jumlahnya sangat relatif tergantung kondisi tanah masing-masing petani.
  10. Waspada terhadap hama dan penyakit. Hama yang punya potensi mengurangi anakan antara lain keong mas, sundep dan tikus. Sedangkan penyakit yang membahayakan saat pembentukan anakan padi adalah penyakit busuk pangkal batang padi. Untuk mengatasi semua itu kami telah membahasnya semua.

Semoga sedikit tulisan yang terbentuk dari buah pikiran dan pengalaman dari maspry ini bisa memberikan jawaban kepada petani atas persoalan peningkatan produksivitas tanaman padi di Indonesia.
Salam Pertanian!!
Back to top